Kamis, 05 Oktober 2017

TROUBLESHOOTING JARINGAN

اَلسَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ


what's up classy people ?

Nah disini ane akan memberikan sedikit pengetahuan lagi nih.. biasanya kan lab lab... nah sekarang materi nih..

Jadi sekarang kita akan belajar mengenai ToubleShooting Jaringan nih

Materinya :

1. Permasalahan jaringan yang ada pada lapisan fisik LAN dan solusinya
2. Standar Pengkabelan EIA 586
3. Pengujian kabel pada jaringan
4. Permasalahan jaringan yang ada pada lapisan-lapisan OSI Layer dan                   solusinya

Oke langsung mulai saja...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

1. Red Cross Sign Network Connection



Pembahasan :
- Susunan kabel UTP salah  
- Type kabel yang digunakan tidak sesuai tipe koneksi
- Kabel UTP belum di colokan
- Kabel sudah dicolokkan tetapi HUB / SWITCH belum dinyalakan

Solusi  
- Periksa rangkaian kabel apakah sudah sesuai dengan jenis koneki yang diperlukan
- Cek switch apakah sudah menyala


2. Blue circle Sign Network Connection



Pembahasan
Jaringan secara fisik sudah terhubung dengan baik, kemungkinan server gagal                                       memberikan IP ke network atau terjadi IP conflict 

Solusi
Jika IP diberikans Secara manual, Ganti IP dengan IP yang lain

3. Warning Sign Network Connection



Pembahasan
- client tidak mendapat IP dari server
- client belum mengatur IP yang sama network dengan server
- client belum terkoneksi lewat kabel

Solusi :
- kalau server memberikan layanan DHCP pastikan client sudah                                               mengatur agar settingan client sudah di DHCP
- kalau tidak ada layanan isi ip sendiri sesuai dengan IP server

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Setiap kawat didalam kabel jaringan memiliki fungsi yang berbeda sehingga kita tidak bisa asal crimping. Ada dua standart pengkabelan yang paling sering digunakan yaitu :

- EIA/TIA 568A

- EIA/TIA 568B

Dengan cara mengurutkan sususan kabel berdasarkan warna. 


EIA/TIA 568A

Susunan kabel dengan standart EIA/TIA 568A dimulai dengan kabel berwarna putih hijau. maka susunan kabel akan menjadi seperti berikut :

1. Putih Hijau
2. Hijau
3. Putih Orange
4. Biru
5. Putih Biru
6. Orange
7. Putih Coklat
8. Coklat 

EIA/TIA 568B


Susunan kabel dengan standart EIA/TIA 568B dimulai dengan warna putih orange. Urutan lengkap kabel dengan standart ini seperti berikut :

1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat   


DEVICE TABLE

Kabel straight dan cross memang sama - sama menghubungkan device ke device lain dalam jaringan komputer, namun device yang bisa dihubungkan dengan masing - masing jenis kabel ini berbeda. Derikut tabel device yang akan dihubungkan dan kabel yang dibutuhkan :  

                               
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

HARDWARE

1. Perhatikan lampu indikator NIC nya, jika warna sudah hijau jaringan baik.
2. Perhatikan juga lampu indikator pada HUB atau SWITCH, bila sudah menyala jaringan sudah jalan
3. Kemudian telah kabel jaringan dengan tester , apabila warna-warnanya aktif dan berturut-turut maka jaringan baik

SOFTWARE

1. Ping IP Addres komputer lain , maka akan mendapat balassan pengiriman data dari komputer yang kita hubungi sedang aktif dan dalam sistem jaringan yang sama dengan kita contoh 


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

OSI LAYER


Model  OSI  juga  menyediakan  dasar  yang  sistematis  untuk  mengatasi  masalah  jaringan.  Dalam setiap skenario troubleshooting, prosedur pemecahan masalah dasar meliputi langkah-langkah berikut:

- Mengidentifikasi dan memprioritaskan solusi alternatif.
- Pilih salah satu alternatif sebagai solusinya.
- Mengimplementasikan solusi.
- Mengevaluasi solusi.

ISOLASI MASALAH

Bottom-Up 
Pendekatan  bottom up  dimulai  dengan  komponen  fisik  dari  jaringan  dan  bekerja  dengan cara naik  lapisan dari model OSI. Pemecahan masalah bottom-up merupakan pendekatan yang efektif dan efisien untuk tersangka masalah fisik.

Top-Down 
Pendekatan top-down dimulai dengan aplikasi pengguna dan bekerja dengan cara menuruni lapisan  dari  model  OSI.  Pendekatan  ini  dimulai  dengan  asumsi  bahwa  masalahnya  adalah  dengan aplikasi dan bukan infrastruktur jaringan.

Divide-and-Conquer  
digunakan  oleh  teknisi  jaringan  lebih  berpengalaman.  Teknisi membuat  tebakan menargetkan  lapisan  masalah  dan  kemudian  berdasarkan  hasil  pengamatan,bergerak ke  atas  atau bawah lapisan OSI.

1. APPLICATION LAYER

Layer 1 berkaitan dengan konektivitas fisik dari perangkat jaringan. Permasalahan layer 1 sering melibatkan kabel dan listrik, dan merupakan alasan untuk memanggil help desk. Beberapa umum layer 1 meliputi :

- Daya perangkat mati
- Daya perangkat dicabut
- Koneksi jaringan kabel yang longgar
- Jenis kabel yang salah
- Kabel jaringan yang rusak
- Titik akses nirkabel rusak
- Pengaturan nirkabel yang salah, misalnya SSID

2. PRESENTATION LAYER

Masalah pada Layer 2 dapat disebabkan oleh :

- peralatan yang rusak
- driver perangkat yang salah
- switch salah  dikonfigurasi
Ketika  troubleshooting  suatu masalah, mungkin  sulit  untuk mengisolasi masalah  pada layer 2

Seorang  teknisi  on-site  dapat memeriksa  apakah NIC  terinstal  dan  bekerja  dengan  benar. Reseating NIC, atau mengganti NIC rusak dapat membantu untuk mengisolasi masalah. Proses yang sama dapat dilakukan dengan switch jaringan

3. SESSION LAYER

Pada Layer 3, teknisi perlu menyelidiki pengalamatan logis digunakan dalam jaringan, seperti skema alamat IP.  Jika  jaringan  menggunakan  alamat  IP,  teknisi  memverifikasi  bahwa  perangkat  tersebut  memiliki pengaturan yang tepat, seperti:

- Alamat IP dalam jaringan yang ditetapkan
- Correct subnet mask
- Default gateway yang benar
- Pengaturan lain yang diperlukan,
  seperti DHCP atau DNS

4. TRANSPORT LAYER

JIka layers 1 sampai 3 semua muncul untuk menjadi beroperasi secara normal dan teknisi berhasil bisa nge-ping  alamat  IP  dari  server  jauh,  sekarang  saatnya  untuk  memeriksa  lapisan  yang  lebih  tinggi.  

Sebagai contoh, suatu firewall jaringan digunakan sepanjang alur, penting untuk memeriksa bahwa aplikasi TCP atau UDP port terbuka dan tidak ada filter mendaftar sedang menghalangi lalu lintas ke port tersebut.

5. NETWORK LAYER - PHYSICAL LAYER

Teknisi juga harus memeriksa konfigurasi aplikasi. Sebagai contoh, jika troubleshooting suatu email, pastikan bahwa  aplikasi  yang  dikonfigurasi    benar  mengirim  dan  menerimainformasi  server  email.

 Hal  ini  juga diperlukan untuk memastikan bahwa resolusi nama domain berfungsi seperti yang diharapkan.


Oke Classy People

Itu saja untuk materi nya... Mohon maaf bila ada salah salah kata atau konfigurasi diatas ... jika ada yang ditanyakan kalian dapat bertanya di kolom komentar dibawah dan admin dengan senang hati akan menjawab pertanyaan kalian :) .... Sign Out.




وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

2 komentar:

  1. Balasan
    1. Terima kasih atas perhatiannya. Jangan lupa baca baca postingan yang lain ya :)

      -Admin

      Hapus